Selamat Datang di Blog "Ternate Smile"

Selamat Datang di Blog "Ternate Smile" / Welcome to The Blog "Ternate Smile"

Rabu, 13 Maret 2013

Benteng Tolucco (Santa Lucas) / Tolucco Fortreess (Santa Lucas)




Benteng Tolucco ( Santa Lucas )
Benteng Tolucco(Santa Lucas ) adalah Peninggalan Portugis yang di bangun pada tahun 1540 oleh Gubernur Jenderal Francisco Seral dan kemudian direstorasi oleh Gubernur Jenderal belanda Pieter Both 1610. Arsitektural bangunan menyerupai bentuk kelamin laki-laki. Terletak di kelurahan Sangadji 2 Km arah Utara Pusat Kota Ternate.

Tolucco Fortreess (Santa Lucas)
Tolucco Fotreess ( Santa Lucas ) was a portuguese inheritance which build 1540 by General Fransico Serral, and than restored by Dutch Governor General Jan Pieter Both 1610. the building Architectural like a man’s genitalia, it’s located in sangadji sub-district 20 Kms from city centre of ternate.

Benteng Kalamata (Santa Lusia) / Kalamata Fortress ( Santa Lucia)



Benteng Kalamata (Santa Lusia)
Pada awalnya, benteng ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1609 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum Tidore, Nama Kalamata di ambil dari nama seorang Pangeran Ternate yang wafat di Makassar pada tahun 1676. Benteng ini terletak di kelurahan Kalumata, Kota Ternate Selatan.

Kalamata Fortress ( Santa Lucia)
In the beginning, this fortress built by Ducth in 1609 to conforting spanish attack from rum Tidore. The name “Kalamata” was taken from the name of Ternate Prince that dead in Makassar 1676. this fortress located at Kalumata sub-district South Ternate City.

Minggu, 10 Maret 2013

Klenteng Thian Hou King / King Thian Hou Shrine



Klenteng Thian Hou King
Klenteng Thian Hou King dibangun pada tahun 1523, tak jauh dari Benteng Oranye. Meskipun klenteng ini sudah sangat tua, tetapi bangunannya masih berdiri secara megah, bersih dan rapi sampai sekarang.


King Thian Hou Shrine 
King Thian Hou Temple was built in 1523, not far from Fort Orange. Though the temple is very old, but the building still stands as a magnificent, clean and tidy until now.

Gereja Katolik Santo Willbrordus / St. Willibrordus Church


Gereja Katolik Santo Willbrordus

Kedatangan Portugis di Ternate tahun 1515 menjadi asal mula pembangunan Gereja Katolik Santo Willbrordus. Saat itu, aktifitas keagamaan di laksanakan dalam benteng-benteng di ternate. Situasi ini mendorong Kapten Antonio Galvao membangun kapel,gereja dan sekolah di tahun 1523. kedatangan Pater fransiskus Xaverius kemudian menjadi tonggak sejarah peyebaran Agama Katolik di Ternate. Meski demikian, gereja mengalami masa masa sulit, ditutup dan tidak mengadakan aktifitas keagaman apapun. Pada tahun 1610, seiring kehadiran Pater Jesuit, dimulai pula renovasi Gereja Katolik Santo Willbrordus.

St. Willibrordus Church
Portuguese arrival in Ternate at 1515 became the early beginning of St willibrordus church, which also knows as Batu Church. At that time, religious activity held inside the fortresses. This situation lead Captain Antonio Galvao to build chapel, church and schools in 1523. The arrival of father Fransiscus Xaverius then become the history milestone of Catholic apread in Ternate. Even though the church was developing, there we re hard times for Catholic Church. It got shut and religious activity was prohibited. In 1606, along with the attendance of Jesuit Fathers, the restoration of St. willibrordus church.

Selasa, 05 Maret 2013

TARIAN SOYA-SOYA



Catatan sejarah masyarakat Ternate menyebutkan bahwa tahun 1570-1583 terjadi penyerbuan ke Benteng Nostra Senora del Rosario (Benteng Kastela), diujung Selatan Ternate oleh Sultan Babullah dan pasukannya. Penyerbuan ini bertujuan untuk mengambil jenazah ayah handa Sultan Babullah, yaitu Sultan Khairun yang dibunuh dengan cara kejam oleh tentara Portugis. Pertempuran itu menandai kebangkitan perjuangan rakyat Kayoa terhadap penjajah dengan mengepung benteng tersebut selama 5 tahun pada akhir abad ke-16.
 Tarian soya-soya tercipta pada masa Sultan Baabullah (Sultan Ternate Ke-24), dari Kesultanan Ternate, untuk mengobarkan semagat pasukan pasca-tewasnya Sultan Khairun pada 25 Februari 1570. Saat itu, tarian soya-soya dimaknai sebagai perang pembebasan dari Portugis hingga jatuhnya tahun 1575. Pada masa berikutnya Kesultanan Ternate menjadi penguasa 72 pulau berpenghuni di wilayah timur Nusantara hingga Mindanao Selatan di Filipina dan Kepulauan Marshall.
Pakaian yang dikenakan dalam tarian ini berwarna putih dan kain sambungan serupa rok berwarna warni (merah, hitam, kuning dan hijau). Setiap penari akan mengenakan ikat kepala berwarna kuning (taqoa) dimana itu sebagai simbol seorang prajurit perang. Adapun perlengkapan yang dibawa adalah berupa pedang (ngana-ngana) dari bambu berhiaskan daun palem (woka) berwarna merah, kuning dan hijau, serta dipasangi kerincing atau biji jangung di dalamnya. Selain itu, para penari juga membawa perisai (salawaku). Adapun musik pengiring tarian ini adalah gendang (tifa), gong (saragai), dan gono yang berukuran kecil (tawa-tawwa). Para penari akan menampilkan tarian yang lincah dimana merefleksikan gerak menyerang, mengelak dan menangkis. Jumlah penari soya-soya sendiri tidak ditentukan. Bisa hanya empat orang dan bahkan hingga ribuan penari.

Pada April 2011 Legu Gam Moloku Kie Raha menggelar Festival Soya-Soya selama hampir 30 menit. Tarian itu dimainkan dengan peserta sebanyak 8.125 penari dan mengukir prestasi dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Tarian soya-soya kini hanya ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan atau dari pihak kesultanan. Pemerintah Ternate menjadikan tarian soya-soya sebagai atraksi pariwisata yang bisa dinikmati wisatawan saat menyambangi Ternate. Anda juga dapat menikmati tarian ini dalam festival budaya di Ternate seperti di Legu Gam Moloku Kie Raha.

Benteng Gamlamo / Santo Paolo /Nostra Senora De Rosario / Gamlamo fortress ( Santo Paolo, Nostra Senora De Rosario)




Benteng Gamlamo / Santo Paolo /Nostra Senora De Rosario (Wanita Cantik Berkalung Bunga Mawar)
Benteng yang dibangun pada tanggal 30 Juni tahun 1522, ini merupakan benteng pertama yang dibangun Portugis sejak kedatangan mereka di Ternate pada tahun 1515 oleh Gubernur Antonio De Brito dan kemudian diteruskan oleh Gubernur kedua Garcia Henriques pa...da tahun 1525, dan terakhir diselesaikan oleh Gubernur ke delapan Jorge De Casrtro pada tahun 1540. Dibenteng inilah Sultan Khairun dijebak dan kemudian dibunuh oleh Antonio Pimental atas perintah Gubernur Lopez Mesquita pada tgl 28 Perbuari 1570.

Gamlamo fortress ( Santo Paolo, Nostra Senora De Rosario)
This fortress built in 30 June 1522 is the first fortress built by Portuguese since the arrival in Ternate in 1515 by Governor Antonio De Brito and than continued in 1525 the second Governor Garcia Henriques, and the last by Governor 8th in this fortrees sultan Khairun was ambused and killed by Portuguese in 1570.